Senin, 16 Juni 2014

Allah Lebih Mencintainya

2 Juni 2014

Tak terbayangkan saat Allah menitipkan segumpal darah dalam rahim ini. Saat dokter membenarkan adanya kantung kehamilan berusia 5 minggu dalam rahim ini. Rasa haru bahagia dan syukur yang tiada henti kepada Sang Maha Pencipta, Allahu Rabbul Izzati. Tak menyangka Allah mempercayakan saya dan suami di waktu 3 bulan usia pernikahan kami. Kebahagiaan menyelimuti keluarga kami,  teman-teman pun ikut mendoakan kesehatan dan kelancaran proses kehamilan saya hingga melahirkan nanti. Oh Allah, terimakasih atas semua nikmatMu hingga saat ini.

Hari demi hari terlalui begitu saja. Kehamilan saya tak mengalami keluhan seperti mual, muntah, pusing (moring sickness) seperti yang banyak dialami oleh wanita hamil lainnya. Ya memang ada saja wanita hamil yang Allah berikan kekuatan saat kehamilannya sehingga tidak merasakan keluhan-keluhan seperti itu. Saya juga masih melakukan aktivitas seperti biasa, kesana kemari, hmm memang terkadang lupa kalau sedang hamil (hhe).

Sebagai calon orangtua, saya dan suami akan mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya. Asupan gizi sangat kami perhatikan, saya belajar untuk menyukai sayuran (karena sejujurnya saya tidak suka), setiap pagi dan sore saya minum susu hamil yang kaya akan asam folat, cemilan diganti dengan buah-buahan, beberapa vitamin penguat rahim juga dikonsumsi. Selain asupan nutrisi yang saya perhatikan, saya juga mempersiapkan bekal ilmu untuk menjaga kehamilan dan bekal ilmu untuk penjagaan anak kami kelak dengan membeli beberapa buku mengenai kehamilan : hypno birthing, mengenai golden ages, keutamaan QS Yusuf dan Maryam, dsb.

10 Juni 2014
Memang tak ada keluhan apapun yang saya alami. Tapi ada satu hal yang membuat saya menjadi khawatir. Saya mengalami pendarahan kecil (flek). Saya mengingat-ingat hari-hari sebelumnya apa saja yang saya lakukan. Ya, sepertinya saya kecapekan. Hari minggu kemarin saya terlalu banyak berjalan, ada 2 tempat walimahan yang saya hadiri, dan full tidak istirahat. Saya hanya berdoa pada Allah semoga Allah menjaga kandungan saya dan tidak terjadi apapun terhadap kandungan saya.

11 Juni 2014
Saya memutuskan untuk cek ke dokter kandungan saya sebelumnya di RS Premier Bintaro. Dokter melakukan USG Transabdominal, alhamdulillah kantung kehamilan masih terlihat, namun janin belum dapat terlihat karena usia kandungan yang masih 6 minggu. Awalnya saya nampak tenang, namun perkataan dokter yang membuat saya sempat khawatir dan membuat saya menjadi beban pikiran.
Dokter mengatakan, kantung kehamilan saya seharusnya sudah lebih besar 3-4 kali lipat dari sebelumnya, namun sekarang kantung kehamilan saya masih berukuran 1 cm. Dokter juga mengatakan, seminggu lagi saya harus cek kembali. Jika di usia 7 minggu belum terlihat janinnya, maka terpaksa kandungan saya harus di kuret karena janin yang tidak berkembang atau istilah medisnya (Blighted Ovum). Bagai mendengar petir di siang hari, badan lemas seketika. Saya hanya bisa berharap padaNya semoga minggu depan janin saya sudah terlihat

14 Juni 2014
Flek yang saya alami sudah terhitung 5 hari sampai hari ini. Intensitas pendarahannya pun semakin banyak dan semakin sering pendarahan itu keluar. Panik sekaligus khawatir akan kandungan ini. Saya pun memutuskan untuk mengecek kandungan saya ke dokter kandungan kembali. Untuk sekarang, saya sudah memutuskan berganti dokter kandungan, saat ini saya memilih dokter kandungan di RS Sari Asih Ciledug. Dokter melakukan USG transabdominal, namun kantung kehamilan saya tidak dapat terlihat. Akhirnya dokter melakukan USG transvaginal kepada saya, alhamdulillah kantung kehamilan dapat terlihat tetapi tebalnya sudah menipis menjadi 8 mm. Dokter saya mengatakan, penipisan kantung kehamilan itu akibat pendarahan yang terus menerus keluar. Saya diharuskan bedrest total dan tidak boleh melakukan aktivitas apapun kecuali ke toilet. 

Sepulangnya dari dokter, saya mengikuti perkataannya. Saya hanya bedrest. Namun di sore hari, saya mengalami mules yang teramat sangat dan merasa darah yang keluar sangatlah banyak. Dan benar saja, gumpalan-gumpalan darah keluar, seperti jaringan. Menurut dokter, bila gumpalan darah seperti jaringan tersebut sudah keluar, maka saya sudah pasti keguguran. 
Keringat dingin keluar, badan lemas, pikiran sudah kosong, ya, saya hanya bisa bertawakal pada Allah. Saya berusaha mengikhlaskan kandungan saya. Jika memang benar saya keguguran, saya benar-benar sudah ikhlas. Sulit memang, menerima kenyataan bahwa Allah mengambil kandungan saya dalam waktu yang singkat.

16 Juni 2014
Saya memutuskan untuk kembali ke dokter karena ingin memastikan apakah saya benar keguguran atau tidak. Pendarahan pun masih saya alami hingga saat ini. 

Saat masuk ke ruangan dokter, saya sudah pasrah sepasrah-pasrahnya. Apapun yang terjadi, itu yang terbaik menurut Allah.

Ketika di USG transabdominal, benar saja kantung kehamilan saya sudah tidak ada. Ternyata memang benar, gumpalan darah yang keluar 2 hari kemarin merupakan kantung kehamilan saya yang keluar secara spontan karena sudah tidak dapat berkembang. Dokter menyarankan saya harus kuret untuk membersihkan rahim saya dari sisa-sisa kantung kehamilan (gumpalan darah). 

Siang ini juga sekitar jam 13.30, saya melakukan operasi kuret. Saya di bius total agar tidak merasakan sakit saat rahim saya sedang dibersihkan. Dengan keyakinan pada Allah akan keberhasilan operasi ini, saya bertawakal dan banyak berdoa. Suami, ibu mertua, dan kedua orangtua saya pun ikut mendoakan dan memberikan support untuk saya.

Mungkin hanya 10 menit operasi kuret tersebut berjalan, saya sudah kembali dibangunkan dan disadarkan. Alhamdulillah, operasi berjalan lancar. Tak ada rasa sakit yang saya rasakan. 

Sungguh saya lebih tenang karena Allah memberikan keputusannya dengan mengambilnya. Mengapa? Karena saya yakin Allah tau yang terbaik, mungkin saja bila kandungan saya dapat dipertahankan, maka akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Allah telah mengambilnya. Allah lebih mencintainya dengan mengambilnya..


Anak itu titipan Allah, ia adalah anugerah terindah untuk seorang suami dan istri. Saat Allah memberikan karunia seorang anak, maka Allah menitipkan amanah yang sungguh besar kepada seorang suami dan istri. Allah telah mempercayakan keduanya untuk dapat menjaga dan merawatnya dengan baik. Namun saat Allah belum memberikan seorang suami istri buah hati, maka Allah sedang menguji mereka, menguji kesabaran dari keduanya hingga nantinya Allah pasti akan memberikan seorang anak pada waktu yang terbaik.

Banyak hikmah yang dapat saya ambil saat Allah mengambilnya kembali, saya dan suami harus senantiasa bersyukur terhadap ujian yang tengah kami hadapi, saya merasakan begitu besarnya perjuangan seorang ibu untuk mendapatkan dan menjaga seorang anak titipan Allah, saya dan suami harus menikmati masa-masa 'pacaran' kami kembali dan sepertinya saya memang diharuskan untuk fokus kembali pada skripsi saya (hhe). Allah tau yang terbaik untuk hambaNya.

Tak perlu mengeluh apalagi menyesalkan takdir karena Allah mengambilnya kembali. Saya memang sangat sedih karena Allah telah mengambilnya. Tapi kesedihan saya tak dapat mengembalikannya dan tak dapat merubah takdir-Nya. Saya hanya dapat bersyukur bahwa Allah sempat mempercayakan saya dan suami karena sudah menitipkan ia beberapa minggu di dalam rahim saya. Saya sempat merasakan kehamilan selama 7 minggu. Terimakasih Allah . Rencana-Mu pasti akan lebih indah. Kau mengambilnya sebagai bentuk ujian keikhlasan dan kesabaran untuk kami. Kau ingin meninggikan derajat kami, insya Allah. 

"Untuk suamiku,, terimakasih kau selalu ada disampingku. Kau selalu memberikan support padaku dan  mengingatkanku bahwa ujian ini adalah bentuk kasih sayangNya".

Love you always my honey,
17 Juni 2014

mawarituindah
_istiqomatunnisa_








Selasa, 01 April 2014

Menikah Membangun Surga

Tepat satu bulan mengarungi kehidupan rumah tangga bersamamu (Febry Qobil Akhmad).
Ya. Usia pernikahan kita yang masih sangat sangat muda. Masih panjang perjalanan rumah tangga kita. Dan masih banyak impian yang akan kita realisasikan berdua, insya Allah.

Aku hanya ingin me-review beberapa bulan ke belakang, me-review beberapa minggu yang lalu, dan me-review beberapa hari yang lalu. Banyak sekali momen-momen penting dan berharga yang menurutku patut untuk diabadikan. Karena kelak, momen berharga itu akan aku ceritakan pada buah hati kita kelak.
:')

Syukurku padaNya yang mengenalkanku pada dirimu. Saat skenarioNya yang tak bisa tertebak, kita melewatinya dengan senantiasa memanjatkan doa. Hingga doa-doa itu me'langit' ke 'arsyNya dan membawa segenap harapan pada pemilik alam semesta, Allahu Rabbul Izzati. Dan keyakinan atas takdirNya-lah yang membuat kita dipertemukan dalam ikatan suci pernikahan. 

"Maha suci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, 
baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi 
dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui 
(QS. Yaasin :36).

Rabu, 25 Desember 2013
Dengan niat yang suci dan mengharapkan ridho Allah, kamu bersama keluargamu datang ke rumahku. Tak lain dan tak bukan, tujuanmu datang ke rumahku yaitu untuk meminta restu dari kedua orangtuaku karena ingin melamarku. Sungguh, hari ini menjadi momen yang penting bagiku. Perasaan yang bercampur aduk. Perasaan bahagia, senang, haru, sedih, semuanya bercampur menjadi satu.
Ya Allah, semoga Engkau memberkahi setiap langkahnya, memberkahi urusannya dan memberkahi proses khitbah ini.
Aku menguatkan tekad bahwa aku telah mengambil keputusan untuk di khitbah oleh seseorang yang bernama Febry Qobil Akhmad. Semoga Allah meridhoi.



Dua bulan lebih jeda antara Khitbah dengan Walimah
Disaat-saat itulah aku terus berdoa agar Allah memudahkan dan melancarkan setiap proses kami. Dengan senantiasa terus memperbaharui niat. Hingga pada akhirnya, Allah menakdirkan kita bertemu dengan hari yang sudah ditunggu-tunggu (2 Maret 2013).

Minggu, 2 Maret 2014
March is coming. Please, be nice.
Harapanku pada Allah agar Ia memberkahi setiap proses penyempurnaan setengah agama kami.

Awalnya merasa seperti mimpi, rasanya baru saja kita berdua saling berta'aruf satu sama lain. Merasa kamu adalah orang yang sangat asing bagiku. Tapi sekarang, saat ijab qobul telah diucapkan, saat restu kedua orangtuaku telah kamu terima, tak ada lagi batasan diantara kita. Kamu menjadi halal untukku dan aku pun telah halal untukmu.





Oh Allah,
Maka nikmat TuhanMu yang manakah yang kamu dustakan?
Maka nikmat TuhanMu yang manakah yang kamu dustakan?
Maka nikmat TuhanMu yang manakah yang kamu dustakan?

Sujud syukurku padaMu, karena kini aku dan kamu telah dipersatukan dalam ikatan suci pernikahan Mitsaqan Ghaliza. Kita telah menyempurnakan separuh agama, insya Allah. Itu artinya, perjalanan kita menuju Allah kian semakin dekat. Berjanjilah, kita akan menyempurnakan setengahnya lagi bersama-sama, wahai Imamku.



Doaku di tepat satu bulan usia pernikahan kita..
Semoga Allah senantiasa melindungi kita berdua, memberikan ridho di setiap aktivitas yang tengah kita lakukan agar selalu ada kemudahan karena Ia telah memberkahi.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rezeki yang berkecukupan untuk keluarga kecil kita, agar kita berdua dapat membantu dan menyisihkan sedikit harta kita untuk mereka yang membutuhkan.
Semoga Allah senantiasa memberikan nikmat sehat kepada kita agar kita bisa memberikan manfaat untuk orang-orang di sekitar kita.
Semoga Allah memberikan kita keturunan yang shalih dan shalihah, yang dapat menjadi penyejuk mata dan hati kita berdua.
Semoga Allah selalu menjadikan keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah, dan dakwah.
dan
Semoga Allah selalu mempererat cinta kita hingga perpisahan karenaNya lah yang memisahkan kita berdua.
dan
Semoga Allah kembali menyatukan kita di SurgaNya kelak.
Aamiin. Allahumma aamiin.


Doaku terkhusus untukmu yang tercinta suamiku, Febry Qobil Akhmad..
Semoga Allah senantiasa menguatkanmu menjadi Imam yang shalih untuk istri dan anak-anak kita kelak
Semoga Allah senantiasa menjagamu dimanapun kamu berada
Semoga Allah senantiasa membimbingmu agar kamu tetap istiqomah berada di jalanNya
dan banyak lagi lantunan doaku untukmu yang tak bisa ku urai satu persatu.

Aku memilihmu bukan karena rupamu ataupun harta yang kamu punya, melainkan karena agama yang ada pada dirimu
Aku memilihmu bukan karena aku cinta padamu, melainkan karena Allah yang menggerakkan hatiku untuk mencintaimu

Kini kita tengah membangun surga bersama,
Aku sungguh mencintaimu karena Allah
Uhibbuka Fillah
Love you my dear



2 April 2014
with love,
your wife
istiqomatunnisa

Minggu, 23 Februari 2014

dua puluh satu

Alhamdulillah wa syukurillah
Bersyukur padaMu ya Allah
Kau jadikan kami saudara
Hilang dalam kebersamaan
-Amanda

Satu bait lagu itu menggambarkan kesyukuranku padaMu ya Allah.
Atas nikmat yang kau beri berupa nikmat persahabatan dan persaudaraan.
Persaudaraan karenaMu .
Kami bertemu atas izin Engkau, sampai nanti kami pun akan dipisahkan karena Engkau pula ya Rabb.

Entah bagaimana aku dapat mengungkapkan rasa terimakasih kepada mereka semua .
*Candy Pow (Nama dadakan yang sengaja dibuat krn ingin mengikuti salah satu kuis di stasiun TV swasta. hhe)
mereka :
- Yusna Fadliyyah Apriyanti
- Julia Anggraini
- Sri Wahyuni Lestari
- Annisa Alfira
- Annisa Fitriana
Kalian yang selalu menguatkan, mensupport, hingga kini aku berada di titik ini. Di penghujung status "single". Ah, beruntungnya aku memliki kalian :')

aamiin. Allahumma aamin. Semoga Allah ijabah doa kalian 




Bismillah. Terimakasih atas pengingatannya (sudah H-7 yah :'))


* Ashabul Kahfi alias MAICA
- Chairunisa Saraswati Hakim
- Marsha Hanifawati
- Citra Amelia
- Qurrota Ayun
Teman sejak SMP hingga kini kami masih terus dekat. Walau aku tidak di universitas yang sama dengan kalian, aku tetap bisa merasakan kedekatan dan ketulusan persahabatan dengan kalian. :')

Love u MAICA :*


*Duo"S"
- Silivia Wahyu
- Shirly Adriani
Kakak beradik yang selalu ceria. Kalian teman sepermainanku di rumah sekaligus teman seperjuangan dakwah ku di rumah. Walau baru kenal beberapa tahun terakhir ini, tapi aku merasa telah mengenal kalian sejak lama.

Terimakasih Allah karena telah mengenalkan mereka berdua padaku.

dan banyak lagi sahabat, kakak dan adik-adik seperjuangan yang dengan ikhlas dan tulus membantuku, mensupportku, dan mendoakanku.
aku sangat mencintai kalian karena Allah :)

DUA PULUH SATU
satu tahun telah melewati kepala Dua. bukan usia remaja, bukan pula termasuk kategori dewasa tua.
di usia 21 ini, aku akan  mengambil komitmen untuk menggenapkan separuh agamaku (biidznillah)
Maha Suci Allah atas segala nikmat dan karuniaNya

haru rasanya
didoakan oleh segenap sahabat dan keluarga
mereka yang telah 'mengantar'kan ku hingga aku kan memasuki gerbang mitsaqan ghaliza
haru rasanya
bukan karena penantian ini akan berlabuh
melainkan jiwa ini yang akan semakin dekat pada Rabbul Izzati
saat dien ini telah sempurna setengahnya
maka di perjalanan hidupku selanjutnya, akan terus berazzam untuk menyempurnakan setengahnya lagi


karenaMu ya Allah
aku bersegera mendekat padaMu
7 days left to complete a half deen..
:'')

23 Februari 2014
mawarituindah
_istiqomatunnisa_