Tak terbayangkan saat Allah menitipkan segumpal darah dalam rahim ini. Saat dokter membenarkan adanya kantung kehamilan berusia 5 minggu dalam rahim ini. Rasa haru bahagia dan syukur yang tiada henti kepada Sang Maha Pencipta, Allahu Rabbul Izzati. Tak menyangka Allah mempercayakan saya dan suami di waktu 3 bulan usia pernikahan kami. Kebahagiaan menyelimuti keluarga kami, teman-teman pun ikut mendoakan kesehatan dan kelancaran proses kehamilan saya hingga melahirkan nanti. Oh Allah, terimakasih atas semua nikmatMu hingga saat ini.
Hari demi hari terlalui begitu saja. Kehamilan saya tak mengalami keluhan seperti mual, muntah, pusing (moring sickness) seperti yang banyak dialami oleh wanita hamil lainnya. Ya memang ada saja wanita hamil yang Allah berikan kekuatan saat kehamilannya sehingga tidak merasakan keluhan-keluhan seperti itu. Saya juga masih melakukan aktivitas seperti biasa, kesana kemari, hmm memang terkadang lupa kalau sedang hamil (hhe).
Sebagai calon orangtua, saya dan suami akan mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya. Asupan gizi sangat kami perhatikan, saya belajar untuk menyukai sayuran (karena sejujurnya saya tidak suka), setiap pagi dan sore saya minum susu hamil yang kaya akan asam folat, cemilan diganti dengan buah-buahan, beberapa vitamin penguat rahim juga dikonsumsi. Selain asupan nutrisi yang saya perhatikan, saya juga mempersiapkan bekal ilmu untuk menjaga kehamilan dan bekal ilmu untuk penjagaan anak kami kelak dengan membeli beberapa buku mengenai kehamilan : hypno birthing, mengenai golden ages, keutamaan QS Yusuf dan Maryam, dsb.
10 Juni 2014
Memang tak ada keluhan apapun yang saya alami. Tapi ada satu hal yang membuat saya menjadi khawatir. Saya mengalami pendarahan kecil (flek). Saya mengingat-ingat hari-hari sebelumnya apa saja yang saya lakukan. Ya, sepertinya saya kecapekan. Hari minggu kemarin saya terlalu banyak berjalan, ada 2 tempat walimahan yang saya hadiri, dan full tidak istirahat. Saya hanya berdoa pada Allah semoga Allah menjaga kandungan saya dan tidak terjadi apapun terhadap kandungan saya.
11 Juni 2014
Saya memutuskan untuk cek ke dokter kandungan saya sebelumnya di RS Premier Bintaro. Dokter melakukan USG Transabdominal, alhamdulillah kantung kehamilan masih terlihat, namun janin belum dapat terlihat karena usia kandungan yang masih 6 minggu. Awalnya saya nampak tenang, namun perkataan dokter yang membuat saya sempat khawatir dan membuat saya menjadi beban pikiran.
Dokter mengatakan, kantung kehamilan saya seharusnya sudah lebih besar 3-4 kali lipat dari sebelumnya, namun sekarang kantung kehamilan saya masih berukuran 1 cm. Dokter juga mengatakan, seminggu lagi saya harus cek kembali. Jika di usia 7 minggu belum terlihat janinnya, maka terpaksa kandungan saya harus di kuret karena janin yang tidak berkembang atau istilah medisnya (Blighted Ovum). Bagai mendengar petir di siang hari, badan lemas seketika. Saya hanya bisa berharap padaNya semoga minggu depan janin saya sudah terlihat
14 Juni 2014
Flek yang saya alami sudah terhitung 5 hari sampai hari ini. Intensitas pendarahannya pun semakin banyak dan semakin sering pendarahan itu keluar. Panik sekaligus khawatir akan kandungan ini. Saya pun memutuskan untuk mengecek kandungan saya ke dokter kandungan kembali. Untuk sekarang, saya sudah memutuskan berganti dokter kandungan, saat ini saya memilih dokter kandungan di RS Sari Asih Ciledug. Dokter melakukan USG transabdominal, namun kantung kehamilan saya tidak dapat terlihat. Akhirnya dokter melakukan USG transvaginal kepada saya, alhamdulillah kantung kehamilan dapat terlihat tetapi tebalnya sudah menipis menjadi 8 mm. Dokter saya mengatakan, penipisan kantung kehamilan itu akibat pendarahan yang terus menerus keluar. Saya diharuskan bedrest total dan tidak boleh melakukan aktivitas apapun kecuali ke toilet.
Sepulangnya dari dokter, saya mengikuti perkataannya. Saya hanya bedrest. Namun di sore hari, saya mengalami mules yang teramat sangat dan merasa darah yang keluar sangatlah banyak. Dan benar saja, gumpalan-gumpalan darah keluar, seperti jaringan. Menurut dokter, bila gumpalan darah seperti jaringan tersebut sudah keluar, maka saya sudah pasti keguguran.
Keringat dingin keluar, badan lemas, pikiran sudah kosong, ya, saya hanya bisa bertawakal pada Allah. Saya berusaha mengikhlaskan kandungan saya. Jika memang benar saya keguguran, saya benar-benar sudah ikhlas. Sulit memang, menerima kenyataan bahwa Allah mengambil kandungan saya dalam waktu yang singkat.
16 Juni 2014
Saya memutuskan untuk kembali ke dokter karena ingin memastikan apakah saya benar keguguran atau tidak. Pendarahan pun masih saya alami hingga saat ini.
Saat masuk ke ruangan dokter, saya sudah pasrah sepasrah-pasrahnya. Apapun yang terjadi, itu yang terbaik menurut Allah.
Ketika di USG transabdominal, benar saja kantung kehamilan saya sudah tidak ada. Ternyata memang benar, gumpalan darah yang keluar 2 hari kemarin merupakan kantung kehamilan saya yang keluar secara spontan karena sudah tidak dapat berkembang. Dokter menyarankan saya harus kuret untuk membersihkan rahim saya dari sisa-sisa kantung kehamilan (gumpalan darah).
Siang ini juga sekitar jam 13.30, saya melakukan operasi kuret. Saya di bius total agar tidak merasakan sakit saat rahim saya sedang dibersihkan. Dengan keyakinan pada Allah akan keberhasilan operasi ini, saya bertawakal dan banyak berdoa. Suami, ibu mertua, dan kedua orangtua saya pun ikut mendoakan dan memberikan support untuk saya.
Mungkin hanya 10 menit operasi kuret tersebut berjalan, saya sudah kembali dibangunkan dan disadarkan. Alhamdulillah, operasi berjalan lancar. Tak ada rasa sakit yang saya rasakan.
Sungguh saya lebih tenang karena Allah memberikan keputusannya dengan mengambilnya. Mengapa? Karena saya yakin Allah tau yang terbaik, mungkin saja bila kandungan saya dapat dipertahankan, maka akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Allah telah mengambilnya. Allah lebih mencintainya dengan mengambilnya..
Anak itu titipan Allah, ia adalah anugerah terindah untuk seorang suami dan istri. Saat Allah memberikan karunia seorang anak, maka Allah menitipkan amanah yang sungguh besar kepada seorang suami dan istri. Allah telah mempercayakan keduanya untuk dapat menjaga dan merawatnya dengan baik. Namun saat Allah belum memberikan seorang suami istri buah hati, maka Allah sedang menguji mereka, menguji kesabaran dari keduanya hingga nantinya Allah pasti akan memberikan seorang anak pada waktu yang terbaik.
Banyak hikmah yang dapat saya ambil saat Allah mengambilnya kembali, saya dan suami harus senantiasa bersyukur terhadap ujian yang tengah kami hadapi, saya merasakan begitu besarnya perjuangan seorang ibu untuk mendapatkan dan menjaga seorang anak titipan Allah, saya dan suami harus menikmati masa-masa 'pacaran' kami kembali dan sepertinya saya memang diharuskan untuk fokus kembali pada skripsi saya (hhe). Allah tau yang terbaik untuk hambaNya.
Tak perlu mengeluh apalagi menyesalkan takdir karena Allah mengambilnya kembali. Saya memang sangat sedih karena Allah telah mengambilnya. Tapi kesedihan saya tak dapat mengembalikannya dan tak dapat merubah takdir-Nya. Saya hanya dapat bersyukur bahwa Allah sempat mempercayakan saya dan suami karena sudah menitipkan ia beberapa minggu di dalam rahim saya. Saya sempat merasakan kehamilan selama 7 minggu. Terimakasih Allah . Rencana-Mu pasti akan lebih indah. Kau mengambilnya sebagai bentuk ujian keikhlasan dan kesabaran untuk kami. Kau ingin meninggikan derajat kami, insya Allah.
"Untuk suamiku,, terimakasih kau selalu ada disampingku. Kau selalu memberikan support padaku dan mengingatkanku bahwa ujian ini adalah bentuk kasih sayangNya".
Love you always my honey,
17 Juni 2014
mawarituindah
_istiqomatunnisa_