Senin, 20 Februari 2012

Sentuhan Hati

bagi dunia kamu mungkin hanya seseorang tetapi bagi seseorang mungkin kau adalah dunianya......

Baris terakhir dari sms itu kini mulai membayangi langkah-langkah ku. Awal ku menerima sms itu tak ada asa bergelayut dalam jiwaku. Entah dari siapa, kupikir tak ada maksud apa-apa. Tapi...beberapa hari berlalu tiba-tiba pikiranku mulai terganggu oleh kalimat-kalimat itu. Astagfirullahaladzim... apa yang telah kuperbuat. Kini aku mulai menyadari. Semua menjadi gamang bagiku. Salahkah selama ini segala tingkah dan lakuku. Siapapun dia, tak berhak aku membuatnya terluka. Membuatnya menderita. Hanya Allah swt sajalah sang Hakim sebenarnya. Mungkinkah dari sikapku yang telah membuatnya terpesona. Mungkinkah dari tuturku yang telah membuatnya tergoda. Tanya itu masih berupa prediksi. Baru ku mengerti betapa kita (kaum hawa) memang benar-benar harus berhati-hati, menjaga diri dan perilaku. Jika memang bukan untuk kita tapi itu semua untuk kaum adam sebagai saudara-saudara kita seiman. Bukan kita (hai wanita), tapi mereka (kaum lelaki) yang telah menjadi korban sebenarnya. Merekalah yang patut dikasihani dan diberi ruang untuk mengobati luka. Luka yang telah kita (para wanita) torehkan. Pun itu tak disengaja. Dengan senyum kita, hati mulai tergoda. Dengan perhatian kita, simpati mulai menyala. Dengan kelembutan kita, lelaki mati gaya. Terlebih dengan penampilan kita. Mereka terpesona. Jatuh cinta. Dan ini bukan suatu kebanggaan bagi kita, sekali lagi wanita.

Beruntunglah yang punya border kokoh yang mampu membingkai cinta hatinya dengan keagungan Sang Pencipta. Tapi, betapa kasihan mereka, lelaki yang tak sanggup menahan gelora didadanya. Hingga setanpun merayu. Membutakan mata hatinya. Melenakan khayalnya. Menghancurkan imannya. Dan akhirnya, tak bisa mengendalikan dirinya. Na’udzubillah…

Akhirnya, aku mulai berfikir. Memang, manusia tak sempurna. Selalu ada cacat dan luka. Mengenang semua hari-hari yang telah kulewati . Maaf, maafkan aku saudaraku. Sungguh, diri ini sudah berhati-hati. Tapi memang kadang lupa. Sering ingkar dengan janji. Semoga diri ini semakin terkendali. Untuk semakin saling mengasihi. Mengasihi saudara-saudaraku (wanita dan lelaki).

Terima kasih Allah…

Masih kau jaga diri ini. Masih kau sentuh hati ini. Hingga kesadaran itu nyata mengingatkan..


Sekali lagi wahai wanita, setan itu dimana-mana. Jadi, jangan pernah merasa aman dari godaannya.

Hati-hati bawa diri, hati-hati bawa hati..


semoga dapat bermanfaat dan menjadi bahan renungan saudariku..

*copas dari hidrogenalfa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar